KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata.
Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol,
serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan,
kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.
Para ahli di bidang
komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan
kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan
komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi
nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara
tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda
dengan komunikasi bawah sadar,
yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.
Jenis-jenis
komunikasi nonverbal
Komunikasi objek
Seorang polisi yang menggunakan seragam merupakan
salah satu bentuk komunikasi objek.
Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan
pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun
ini dianggap termasuk salah satu bentuk stereotipe. Misalnya orang sering lebih menyukai orang lain
yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan
seseorang yang berpakaian cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan daripada
yang tidak. Contoh lain dari penggunaan komunikasi objek adalah seragam.
Sentuhan
Haptik adalah bidang
yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat
termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung,
mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini
menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan
juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif
ataupun negatif.
Kronemik
Kronemik adalah
bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan
waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu
aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu
tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).[1]
Gerakan tubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan
tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh
biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa, misalnya
mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan
sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan
kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk
melepaskan ketegangan.[2][3]
Proxemik
Proxemik atau bahasa
ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi
posisi Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa
dekat tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa besar
penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain,
selain itu juga menunjukkan simbol sosial. Dalam ruang personal, dapat
dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal :
- Jarak intim
Jarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta, melindungi, dan menyenangkan. - Jarak
personal
Jarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang berkomunikasi dan juga menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu setengah kaki sampai empat kaki. - Jarak
sosial
Dalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu dalam jarak ini pembicara berusaha tidak mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki hingga dua belas kaki. - Jarak
publik
Jarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga.[4]
Vokalik
Vokalik atau paralanguage
adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang
mempelajari hal ini disebut paralinguistik.
Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan
berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan
suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o",
"um", saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam
komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari.[5]
Lingkungan
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan
pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan ruang,
jarak, temperatur, penerangan,
dan warna.[6]
Fungsi Komunikasi
Nonverbal
Fungsi pertama :
Repetisi
Perilaku nonverbal dapat mengulangi perilaku verbal. Misalnya,
Anda menganggukkan kepala ketika mengatakan "Ya," atau menggelengkan
kepala ketika mengatakan "Tidak," atau menunjukkan arah (dengan
telunjuk) ke mana seseorang harus pergi untuk menemukan WC.
Fungsi Kedua :
Subtitusi
Perilaku nonverbal dapat menggantikan perilaku verbal,
jadi tanpa berbicara Anda bisa berinteraksi dengan orang lain. Misalnya,
seorang pengamen mendatangi mobil Anda kemudian tanpa mengucapkan sepatah
katapun Anda menggoyangkan tangan Anda dengan telapak tangan mengarah ke depan
(sebagai kata pengganti "Tidak").
Isyarat nonverbal yang menggantikan kata atau frasa inilah yang disebut emblem.
Isyarat nonverbal yang menggantikan kata atau frasa inilah yang disebut emblem.
Fungsi Ketiga :
Kontradiksi
Perilaku nonverbal dapat membantah atau bertentangan
dengan perilaku verbal dan bisa memberikan makna lain terhadap pesan verbal . Misalnya,
Anda memuji prestasi teman sambil mencibirkan bibir.
Fungsi Keempat :
Aksentuasi
Memperteguh, menekankan atau melengkapi perilaku verbal. Misalnya, menggunakan gerakan tangan, nada suara yang melambat ketika berpidato. Isyarat nonverball tersebut disebut affect display.
Fungsi Kelima :
Komplemen
Perilaku Nonverbal dapat meregulasi perilaku verbal. Misalnya,
saat kuliah akan berakhir, Anda melihat jam tangan dua-tiga kali sehingga dosen
segera menutup kuliahnya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_nonverbal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar