Sistem
Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan
melalui media massa. Yang termasuk dalam komunikasi massa antara lain adalah:
koran, film, radio, televisi dan sebagainya
2. Joseph R. Dominick
Joseph mendefinisikan komunikasi massa sebagai suatu proses di mana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar.
Joseph mendefinisikan komunikasi massa sebagai suatu proses di mana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar.
3. Jalaluddin Rakhmat
Mendefinisikan komunikasi massa sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim, melalui media cetak atau elektronis. sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Mendefinisikan komunikasi massa sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim, melalui media cetak atau elektronis. sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Komunikasi massa
mempunyai beberapa perbedaan dengan komunikasi tatap muka. Menurut DeFleur dan
Dennis, perbedaan terjadi dalam hal konsekuensi menggunakan media, konsekuensi
memiliki khalayak luas dan beragam, pengaruh sosial dan kultur. Sedangkan menurut
Elizabeth Noelle-Neuman ada empat tanda pokok dari komunikasi massa bila secara
teknis komunikasi massa diperbandingkan dengan sistem komunikasi interpersonal.
Tanda pokok tersebut adalah: bersifat tidak langsung, bersifat searah, bersifat
terbuka, mempunyai publik yang tersebar secara geografis.
Di samping adanya
perbedaan antara komunikasi massa dengan komunikasi interpersonal, terdapat
pula hubungan antara komunikasi massa dengan komunikasi interpersonal. Menurut
Elihu Katz dan Paul Lazarfeld komunikasi interpersonal,merupakan variabel
intervenig antara media massa dan perubahan perilaku. Sedangkan Everett Rogers
mengemukakan bahwa antara saluran media massa dan interpersonal saling
melengkapi. Kemudian antara komunikasi massa dengan komunikasi interpersonal
dapat dilihat pada efek sosialisasi dari media massa.
Khalayak
Komunikasi Massa
Dalam keseharian ketertiban kita terhadap media
massa sangat tinggi. Penggunaan waktu kita untuk media massa Iebih besar
dibandingkan dengan aktivitas lain. Jefres mengemukakan beberapa alasan mengapa
orang menggunakan media massa, yaitu:
Dari masing-masing individu, penggunaan terhadap
media massa mempunyai seleranya sendiri-sendiri, ada yang suka membaca surat
kabar, menonton TV atau mendengarkan radio. Jefres menggambarkan adanya dua
pendekatan yang digunakan untuk melihat mengapa terjadi perbedaan yang sifatnya
individual seperti tersebut di atas, yaitu:
Kemudian Katz, Gurevitch dan Hass mengidentifikasi
lima kelompok kebutuhan dalam hal penggunaan media, yaitu:
Di samping kebutuhan akan penggunaan media, reaksi
dari khalayak terhadap media massa juga ada. Menurut Melvin DeFleur dan Sandra
Ball rakeach terdapat tiga perpektif tentang reaksi khalayak terhadap media,
yaitu:
Pengaruh Media pada Individu
Media berpengaruh terhadap individu. Untuk
mengetahui hal itu telah diadakan beberapa penelitian atau studi komunikasi.
Studi-studi tersebut mendorong lahirnya “Teori Peluru Ajaib” atau yang disebut
juga “Teori Jarum Hipordemik” dan “Teori Stimulus-Respons (S-R).
Kesimpulan dari studi-studi komunikasi lainnya
dapat dikatakan bahwa ada kalangan yang dapat dipengaruhi secara kuat, namun
ada juga yang kurang bisa dipengaruhi. Hal tersebut tergantung dari kapasitas
seseorang untuk mengambil keputusan intelegensi atau yang disebut daya kritis.
Erie Country Study menemukan bahwa media massa
tidak mengontrol cara berpikir pemilih. Media massa disini lebih berfungsi
untuk memperteguh keyakinan yang ada. Tiga bentuk pengaruh media tersebut
adalah aktivasi, penguatan dan konversi.
Studi Lazarsfeld dan kawan-kawan memperkenalkan
sebuah konsep baru tentang Arus Komunikasi Dua Tahap. Dua tahap komunikasi
tersebut adalah komunikasi dari media ke pemuka pendapat dan dari pemuka
pendapat ke masyarakat. Studi ini mengatakan bahwa bukanlah pengaruh media,
melainkan pengaruh personal pemuka pendapat tersebut.
Klapper menyimpulkan bahwa media massa tidak dengan
sendirinya menyebabkan khalayak menjadi lebih apatis, pasif maupun agresif,
namun (mungkin sekali) memperkuat kecenderungan-kecenderungan yang telah ada di
kalangan penerima.
Pada periode selanjutnya berkembang dua model yaitu
pendekatan “uses gratificaton” dan “agenda setting”. Pendekatan “uses
gratification” menunjukkan bergesernya fokus penelitian dari sumber ke
komunikan. Sedangkan pada pendekatan” agenda setting” memfokuskan perhatian
pada efek media massa terhadap pengetahuan.
Efek
Media Massa
Efek media massa adalah suatu efek yang berasal
dari perlakuan media massa kepada kita. Ada 3 pendekatan dalam media massa
yakni: efek media massa, perubahan pada diri khalayak komunikasi massa dan
tinjauan suatu observasi yang dikenai efek komunikasi massa.
Efek kehadiran masa secara fisik memberikan 5 efek
yakni: efek ekonomis, efek sosial, efek penjadwalan kembali kegiatan
sehari-hari, efek pada penyaluran/penghilangan perasaan tertentu dan efek pada
perasaan orang terhadap media.
Pesan media massa memberikan efek kognitif, efektif
dan behavioral kepada khalayak penerima. Selain efek-efek negatif media massa
juga memberikan efek positif dengan menimbulkan efek prososial. Tiga wilayah
efek prososial, antara lain efek terapetik, pengembangan kendali diri, kerja
sama membagi dan membantu.
Sumber
:
http://massofa.wordpress.com/2008/03/28/sistem-komunikasi-massa/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar