Senin, 21 November 2011

Catatan Kuliah Sikap dan Perilaku


SIKAP (ATTITUDE)
Sikap:- suka

mendekat, mencari tahu, bergabung- tidak suka

menghindar, menjauhi
Definisi:
1. berorientasi kepada responsikap  adalah  suatu  bentuk  dari  perasaan,  yaitu  perasaan  mendukung  atau  memihak (
favourable)
maupun perasaan tidak mendukung
(Unfavourable)
pada suatu objek 2. berorientasi kepada kesiapan responYaitu  sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-caratertentu, apabila dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon.Yaitu suatu pola perilaku, tendenasi atau kesiapan antisipatif untuk menyesuaikan diri darisituasi sosial yang telah terkondisikan.3. berorientasi kepada skema triadik Yaitu sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yangsaling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek dilingkungan sekitarnya.Secara sederhana sikap didefinisikan :
Ekspresi sederhana dari bagaimana kita suka atau tidak suka terhadap beberapa hal.
Contoh sikap dalam kehidupan sehari-hari pada yaitu iklan, parpol, opini
Pembentukan Sikap
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap:1. Pengalaman pribadi

Dasar pembentukan sikap: pengalaman pribadi harus meninggalkan kesanyang kuat

Sikap mudah terbentuk jika melibatkan faktor emosional2. Kebudayaan

Pembentukan sikap tergantung pada kebudayaan tempat individu tersebut dibesarkan

Contoh pada sikap orang kota dan orang desa terhadap kebebasan dalam pergaulan
3.
Orang lain yang dianggap penting (
Significant Otjhers)
http://htmlimg1.scribdassets.com/4b9r0e4xa8va6xc/images/6-cf91bbe0e0.pnghttp://htmlimg1.scribdassets.com/4b9r0e4xa8va6xc/images/6-cf91bbe0e0.png
 

yaitu: orang-orang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak tingkah lakudan opini kita, orang yang tidak ingin dikecewakan, dan yang berarti khususMisalnya: orangtua, pacar, suami/isteri, teman dekat, guru, pemimpin

Umumnya individu tersebut akan memiliki sikap yang searah (konformis) denganorang yang dianggap penting.4. Media massa

Media massa berupa media cetak dan elektronik 

Dalam penyampaian pesan, media massa membawa pesan-pesan sugestif yang dapatmempengaruhi opini kita

Jika pesan sugestif yang disampaikan cukup kuat, maka akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal  hingga membentuk sikap tertentu

5.  Institusi / Lembaga Pendidikan dan Agama

Institusi yang berfungsi meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diriindividu

Pemahaman baik dan buruk, salah atau benar, yang menentukan sistem kepercayaanseseorang

hingga ikut berperan dalam menentukan sikap seseorang6. Faktor Emosional

Suatu sikap yang dilandasi oleh emosi yang fungsinya sebagai semacam penyaluranfrustrasi atau pengalihan bentuk mekanisime pertahanan ego.

Dapat bersifat sementara ataupun menetap (persisten/tahan lama)

Contoh: Prasangka (sikap tidak toleran, tidak fair)
Teori Tentang Sikap
1. Teori Keseimbangan- Fokus: upaya individu untuk tetap konsisten dalam beersikap dalam hidup- Teori keseimbangan dalam bentuk sederhana:- Melibatkan hubungan-hubungan antara seseorang dengan dua objek sikap. Ketigaelemen tersebut dihubungkan dengan:a. Sikap favorable (baik, suka, positif)b. Sikap unfavorable (buruk, tidak suka, negatif)- Pembentukan sikap tersebut dapat dapat seimbang atau tidak seimbang- Hubungan afeksi dapat menghasilkan sistem yang tidak seimbang menjadi seimbang.2. Teori Konsistensi Kognitif-Afektif - Fokus: bagaimana seseorang berusaha membuat kognisi mereka konsisten denganafeksinya
 
- Penilaian seseorang terhadap suatu kejadian akan mempengaruhi keyakinannya.- Contoh: tidak jadi makan di restoran X karena temannya bilang bahwa restoran tersebuttidak halal padahal dia belum pernah makan disana3. Teori Ketidaksesuaian (
Dissonance Theory)
-  Fokus:  individu;  menyelaraskan  elemen-elemen  kognisi,  pemikiran  atau  struktur (Konsonansi : selaras).- Disonansi : ketidakseimbangan, yaitu pikiran yang amat menekan dan memotivasiseseorang untuk memperbaikinya.- Terdapat dua elemen kognitif; dimana disonansi terjadi jika kedua elemen tidak cocok sehingga menggangu logika dan pengharapan-  Misalnya:  ”Merokok  membahayakan  kesehatan”  konsonansi  dengan  ”saya  tidak merokok”; tetapi disonansi dengan ”perokok”.- Cara mengurangi Disonansi:a. Merubah salah satu elemen kognitif, yaitu dengan mengubah sikap agar sesuaidengan perilakunya. Misalnya : stop merokok b. Menambahkan satu elemen kognitif baru. Misalnya: tidak percaya rokok merusak kesehatan4. Teori Atribusi-  Fokus:  individu  mengetahui  akan  sikapnya  dengan  mengambil  kesimpulan  dariperilakunya sendiri dan persepsinya tentang situasi.- Implikasinya  adalah perubahan  perilaku yang dilakukan  seseorang menimbulkankesimpulan pada orang tersebut bahwa sikapnya telah berubah.-
Contoh: memasak setiap ada kesempatan baru sadar kalau dirinya suka menyukai / hobi memasak




Karakteristik Sikap dan Perilaku

Sikap dapat pula diklasifikasikan menjadi sikap individu dan sikap
sosial (Gerungan, 2000). Sikap sosial dinyatakan oleh cara-cara
kegiatan yang sama dan berulang-ulang terhadap obyek sosial, dan
biasanya dinyatakan oleh sekelompok orang atau masyarakat. Sedang sikap
individu, adalah sikap yang dimiliki dan dinyatakan oleh seseorang.
Sikap seseorang pada akhirnya dapat membentuk sikap sosial, manakala
ada seregaman sikap terhadap suatu obyek. Dalam konteks pemahasan ini,
sikap yang dimaksud adalah sikap individual, mengingat pendidikan yang
dihabahas dalam kajian ini menyangkut proses pendidikan secara
individual, mengingat keinginan, kebutuhan, kemampuan, motivasi,
sasaran didik sangat beragam. Untuk kajian lebih lanjut, periksa pada
bahasan proses pendidikan bisnis di bawah.


Sejalan dengan pengertian sikap yang dijelaskan di atas, dapat dipahami
bahwa:
1) sikap ditumbuhkan dan dipelajari sepanjang perkembangan orang
yang bersangkutan dalam keterkaitannya dengan obyek tertentu,

2) sikap merupakan hasil belajar manusia, sehingga sikap dapat ditumbuhkan dan
dikembangkan melalui proses belajar,

3) sikap selalu berhubungan dengan obyek, sehingga tidak berdiri sendiri,
4) sikap dapat berhubungan dengan satu obyek, tetapi dapat pula berhubungan dengan sederet obyek sejenis,

5) sikap memiliki hubungan dengan aspek motivasi dan perasaan
atau emosi (Gerungan, 2000).


Mengetahui karakter sikap semacam ini
sangat penting manakala kita akan membahas sikap secara cermat. Dari
sifat ini dapat diketahui bahwa sikap dapat ditumbungkan dan
dikembangkan, melalui proses pembelajaran siswa yang sesuai dengan
motivasi, dan keinginan mereka. Demikian juga, sikap harus diarahkan
pada suatu obyek tertentu, sehingga memudahkan mengarahkan belajar

siswa pada sasaran belajar yang sesuai dengan minat dan keinginannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar