SIKAP (ATTITUDE)
Sikap:- suka
mendekat, mencari tahu, bergabung- tidak suka
menghindar, menjauhi
Definisi:
1. berorientasi kepada responsikap adalah suatu bentuk dari
perasaan, yaitu perasaan mendukung atau
memihak (
favourable)
maupun perasaan tidak mendukung
(Unfavourable)
pada suatu objek 2. berorientasi
kepada kesiapan responYaitu sikap
merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-caratertentu,
apabila dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon.Yaitu suatu pola perilaku, tendenasi atau kesiapan
antisipatif untuk menyesuaikan diri darisituasi sosial yang telah
terkondisikan.3. berorientasi kepada skema triadik Yaitu
sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif
yangsaling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap
suatu objek dilingkungan sekitarnya.Secara sederhana sikap didefinisikan :
Ekspresi sederhana dari bagaimana kita suka
atau tidak suka terhadap beberapa hal.
Contoh sikap dalam kehidupan sehari-hari pada yaitu iklan, parpol,
opini
Pembentukan Sikap
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap:1. Pengalaman pribadi
Dasar pembentukan sikap: pengalaman pribadi
harus meninggalkan kesanyang kuat
Sikap mudah terbentuk jika melibatkan faktor emosional2. Kebudayaan
Pembentukan sikap tergantung pada kebudayaan tempat individu
tersebut dibesarkan
Contoh pada sikap orang kota dan orang desa terhadap kebebasan dalam
pergaulan
3.
Orang lain yang dianggap penting (
Significant Otjhers)
yaitu: orang-orang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap
gerak tingkah lakudan opini kita, orang
yang tidak ingin dikecewakan, dan yang berarti khususMisalnya: orangtua,
pacar, suami/isteri, teman dekat, guru, pemimpin
Umumnya individu tersebut akan memiliki sikap
yang searah (konformis) denganorang yang dianggap penting.4. Media massa
Media massa berupa media cetak dan elektronik
Dalam penyampaian pesan, media massa membawa pesan-pesan sugestif
yang dapatmempengaruhi opini kita
Jika pesan sugestif yang disampaikan cukup
kuat, maka akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal
hingga membentuk sikap tertentu
5. Institusi / Lembaga Pendidikan dan Agama
Institusi yang berfungsi meletakkan dasar
pengertian dan konsep moral dalam diriindividu
Pemahaman baik dan buruk, salah atau benar, yang menentukan sistem
kepercayaanseseorang
hingga ikut berperan dalam menentukan sikap seseorang6. Faktor
Emosional
Suatu sikap yang dilandasi oleh emosi yang
fungsinya sebagai semacam penyaluranfrustrasi atau pengalihan
bentuk mekanisime pertahanan ego.
Dapat bersifat sementara ataupun menetap (persisten/tahan lama)
Contoh: Prasangka (sikap tidak toleran, tidak fair)
Teori Tentang Sikap
1. Teori Keseimbangan- Fokus: upaya individu untuk tetap konsisten
dalam beersikap dalam hidup- Teori keseimbangan dalam bentuk sederhana:- Melibatkan hubungan-hubungan antara seseorang
dengan dua objek sikap. Ketigaelemen tersebut dihubungkan dengan:a.
Sikap favorable (baik, suka, positif)b. Sikap unfavorable (buruk, tidak suka,
negatif)- Pembentukan sikap tersebut dapat dapat seimbang atau tidak seimbang-
Hubungan afeksi dapat menghasilkan sistem yang tidak seimbang menjadi
seimbang.2. Teori Konsistensi Kognitif-Afektif - Fokus: bagaimana seseorang berusaha membuat kognisi mereka konsisten
denganafeksinya
- Penilaian seseorang terhadap suatu kejadian akan mempengaruhi
keyakinannya.- Contoh: tidak jadi makan di restoran X karena temannya bilang
bahwa restoran tersebuttidak halal padahal dia belum pernah makan disana3.
Teori Ketidaksesuaian (
Dissonance Theory)
- Fokus: individu; menyelaraskan
elemen-elemen kognisi, pemikiran atau
struktur (Konsonansi : selaras).-
Disonansi : ketidakseimbangan, yaitu pikiran yang amat menekan dan memotivasiseseorang
untuk memperbaikinya.- Terdapat dua elemen
kognitif; dimana disonansi terjadi jika kedua elemen tidak cocok sehingga
menggangu logika dan pengharapan- Misalnya: ”Merokok
membahayakan kesehatan” konsonansi dengan ”saya
tidak merokok”; tetapi disonansi dengan ”perokok”.- Cara mengurangi
Disonansi:a. Merubah salah satu elemen
kognitif, yaitu dengan mengubah sikap agar sesuaidengan perilakunya.
Misalnya : stop merokok b. Menambahkan
satu elemen kognitif baru. Misalnya: tidak percaya rokok merusak kesehatan4.
Teori Atribusi- Fokus: individu mengetahui akan
sikapnya dengan mengambil kesimpulan
dariperilakunya sendiri dan persepsinya tentang situasi.- Implikasinya adalah perubahan perilaku
yang dilakukan seseorang menimbulkankesimpulan pada orang tersebut
bahwa sikapnya telah berubah.-
Contoh: memasak setiap ada kesempatan baru sadar kalau dirinya suka
menyukai / hobi memasak
Karakteristik Sikap dan Perilaku
Sikap dapat pula diklasifikasikan menjadi sikap individu dan sikap
sosial (Gerungan, 2000). Sikap sosial dinyatakan oleh cara-cara
kegiatan yang sama dan berulang-ulang terhadap obyek sosial, dan
biasanya dinyatakan oleh sekelompok orang atau masyarakat. Sedang sikap
individu, adalah sikap yang dimiliki dan dinyatakan oleh seseorang.
Sikap seseorang pada akhirnya dapat membentuk sikap sosial, manakala
ada seregaman sikap terhadap suatu obyek. Dalam konteks pemahasan ini,
sikap yang dimaksud adalah sikap individual, mengingat pendidikan yang
dihabahas dalam kajian ini menyangkut proses pendidikan secara
individual, mengingat keinginan, kebutuhan, kemampuan, motivasi,
sasaran didik sangat beragam. Untuk kajian lebih lanjut, periksa pada
bahasan proses pendidikan bisnis di bawah.
Sejalan dengan pengertian sikap yang dijelaskan di atas, dapat dipahami
bahwa:
1) sikap ditumbuhkan dan dipelajari sepanjang perkembangan orang
yang bersangkutan dalam keterkaitannya dengan obyek tertentu,
2) sikap merupakan hasil belajar manusia, sehingga sikap dapat ditumbuhkan dan
dikembangkan melalui proses belajar,
3) sikap selalu berhubungan dengan obyek, sehingga tidak berdiri sendiri,
4) sikap dapat berhubungan dengan satu obyek, tetapi dapat pula berhubungan dengan sederet obyek sejenis,
5) sikap memiliki hubungan dengan aspek motivasi dan perasaan
atau emosi (Gerungan, 2000).
Mengetahui karakter sikap semacam ini
sangat penting manakala kita akan membahas sikap secara cermat. Dari
sifat ini dapat diketahui bahwa sikap dapat ditumbungkan dan
dikembangkan, melalui proses pembelajaran siswa yang sesuai dengan
motivasi, dan keinginan mereka. Demikian juga, sikap harus diarahkan
pada suatu obyek tertentu, sehingga memudahkan mengarahkan belajar
siswa pada sasaran belajar yang sesuai dengan minat dan keinginannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar